Bunyi Kenthongan Bertitiran Warga pun Keluar Rumah


(Pracimantoro) Rebo Kliwon malam Kamis Legi (08/10/2014) menjelang petang, warga Pracimantoro di sebagian tempat bersiaga di luar rumah sambil memukul kenthongan dan perkakas dapur lainya yang dapat mereka gunakan. Bunyi kenthongan dan lesung pun saling bersahut-sahutan, saat itu ternyata telah terjadi gerhan bulan total yang yang dapat disaksikan di hampir seluruh wilayah Indonesia yang berlangsung kira-kira sejak pukul 17.20 WIB sampai dengan 18.30 WIB.

Menurut mitos yang dipercayai warga gerhana bulan terjadi karena sesosok raksasa besar (Batharakala) yang sedang berupaya menelan bulan. Nah, agar raksasa itu memuntahkan kembali bulan yang ditelannya, maka diperintahkan untuk menabuh berbagai alat, seperti kenthongan, bedug, bambu atau bunyi-bunyi lainya.

Secara ilmiah gerhana bulan terjadi saat matahari, bumi dan bulan terletak pada satu garis lurus, dimana bumi berada diantara matahari dan bulan. Tak seperti gerhana matahari, gerhana bulan aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa perlu pelindung atau alat bantu penglihatan lainya.

Bagi kaum muslimin, peristiwa terjadinya gerhana bulan total ini merupakan momen untuk semakin menyadari tentang kebesaran Allah SWT dan lebih mendekatkan diri kepadaNYA.

0 Response to "Bunyi Kenthongan Bertitiran Warga pun Keluar Rumah"

Posting Komentar

like facebook